Long Distance Marriage


Memasuki usia kandungan 6 bulan lebih, entah kenapa rasanya Mellow bermuram durja selalu. Butuh banget kehadiran suamiku, yang kerjanya jauh jauh sekali di Borneo, sedangkan saya di Bandung. Entah mengapa saya ingin membagi tendangan bayi saya dengannya, membagi sensasi yang saya rasakan when my baby boy kicks my belly. Entah mengapa pengeen banget bobo ma suami, sudah jadi kebiasaan jika cuti dia selalu make my bed, hal manis dan sangat bermanfaat yang dia lakukan, membantu mengganjal perut, punggung, dan kaki saya dengan bantal.
Saya sangat butuh kehadiran suami saya, dear God if You listen to my pray.

Sudah dua bulan lebih saya dan hubby tidak bertemu. Bagaimanapun juga dia hanya boleh ambil cuti 6 bulan sekali. Sungguh nasib jadi istri penambang yang beginilah, tapi ini toh resiko saya memilih dia. Sekalinya bertemu memanfaatkan momen adanya seminar Hubby seminggu, itu pun 2 bulan yang lalu.

Rasanya ingin nangis, membagi perasaan ini. Tetapi as a grown up woman semestinya saya tidak boleh menangis, saya harus tetap berdiri tegak dan menghadapi ini semua dengan kuat. Toh tidak lucu kalo terus menerus cengeng, saya sebentar lagi menjadi Ibu, dan harus memberikan contoh yang baik untuk anak saya.

Mungkiiiiin ini pengaruh hormon kehamilan "blame it to hormon, hahaha", mungkin juga ini sisi manja saya yang keluar. Merajuk ketika suami jauh orang tua juga jauuuh.
Yah Badai Pasti Berlalu, siapa lagi tempat mengeluh kesah selain Allah SWT. Mudah-mudahan saya bisa kiuat, dan selalu dekat dengan Allah, Amien amien amien

i dedicate my feeling to my far away hubby
miss u so badddd

Comments

Popular posts from this blog

Yang enak di PRIMA RASA Bandung

.....

Arkan